Ratusan Anggota Asosiasi Jasa Kontruksi ‘Mati’ Tak Dapat Proyek, LPSE Kota Pekalongan Bilang Begini

Photo, dok istimewa

Pantura24.com, Kota Pekalongan – Munculnya dugaan proses lelang pekerjaan di Kota Pekalongan sudah terkondisikan rupanya bukan isapan jempol. Dampak dari  dugaan praktik monopoli tersebut menyebabkan sejumlah asosiasi jasa kontruksi dan anggotanya mati suri.

“Banyak teman-teman kami di asosiasi jasa kontruksi tidak mendapatkan pekerjaan dari 2022 hingga 2023,” ungkap salah satu pelaku jasa kontruksi kepada pantura24.com yang tidak diizinkan mengutip nama, Sabtu (30/9/2029).

Bacaan Lainnya

Ia menyebut matinya anggota jasa kontruksi dalam setahun terakhir itu diduga karena ada praktik pengkondisian melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

Dari enam asosiasi jasa kontruksi yang ada di Kota Pekalongan, lima di antaranya dalam kondisi hidup segan mati tak mau. Persoalan yang dihadapi pun sama, yakni kesulitan mengikuti proses lelang.

“Total jumlah anggota asosiasi yang mati suri tersebut mencapai 200 orang lebih,” katanya menjelaskan.

Pihaknya berharap proses lelang bisa kembali seperti dahulu, bisa melakukan penawaran kegiatan pekerjaan dengan mudah, setidaknya bisa ikut mendapat pekerjaan.

“Yang jelas kami ini orang kecil, pelaku jasa konstruksi yang kecil sehingga ketika kita mau melapor dan sebagainya dengan kekuatan yang kecil ini ya akhirnya harus tahu diri lah,” tutupnya.

Sementara itu Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Administrasi Pembangunan (Minbang) Kota Pekalongan, Slamet Mulyadi menampik adanya rekanan yang kesulitan mengunggah dokumen penawaran ke LPSE.

“Untuk upload dokumen itu kan tergantung dari masing-masing penyedia. Jadi penyedia itu sudah dikasih tip, jadi di LPSE itu ada tipnya,” ujar Slamet.

Ia mencontohkan penutupan penawaran pada hari Jum’at jam 10, ya seharusnya upload jangan mepet. Pihaknya tidak meminta penyedia jasa untuk upload. Artinya kalau mau mengikuti silahkan, kalau tidak ya tidak mengapa.

Dirinya juga membantah adanya transfer data lemot atau bandwidht bisa diatur karena masih ada LPSE support yang artinya kalau tidak bisa upload ya dipersilahkan menemuinya karena akan dibantu.

“Kita bantu kemarin ada yang menang kok diam saja. Mereka ini menuduh-nuduh macam-macam tapi setelah kita dampingi ya akhirnya menang kok. Mau upload sendiri ya monggo, yang penting kita di sini membantu saja,” ucapnya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *