Indo Barometer Sebut Pilpres 2024 Berpeluang Satu Putaran, Hasil Survai Prabowo-Gibran Unggul

Indo Barometer sebut Pilpres 2024 berpeluang satu putaran dengan kemenangan pasangan Prabowo - Gibran. Indo barometer mengungkap hal tersebut dalam paparan rilis survai secara daring, Sabtu (11/11).

Pantura24.com, Jakarta – Peneliti Indo Barometer Christopher Nugroho menyebut Pilpres 2024 berpeluang satu putaran dengan kemenangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.

Prediksi kemenangan pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka diperkuat tingginya survai elektabilitas yang jauh meninggalkan kedua pesaingnya.

Bacaan Lainnya

Hasil survai Indo Barometer yang dilakukan pada periode 25-31 Oktober 2023 menyebut elektabilitas capres dan bacawapres Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka unggul di angka 34,2 persen.

Pasangan Ganjar Pranowo – Magfud MD menyusul di urutan kedua dengan angka sebesar 21,3 persen dan pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar di urutan buncit dengan angka 18,3 persen.

“Sebanyak 21,3 persen dari responden menyatakan belum memilih, memutuskan, tidak menjawab ataupun merahasiakan pilihannya,” ujar Christopher dalam paparan survai bertajuk “Menuju Potensi Pilpres Satu Putaran” secara daring di Jakarta, Sabtu (11/11/2023).

Menurut Christopher, peluang Pilpres 2024 berlangsung satu putaran sangat mungkin terjadi dengan proyeksi distribusi normal. Yakni jumlah responden belum memilih bisa didistribusikan kepada masing-masing calon dengan nilai tertinggi untuk elektabilitas yang tertinggi dan distribusi terendah untuk paslon dengan elektabilitas rendah.

“Kami coba proyeksikan undecided voters, jadi pemilih yang belum ambil keputusan atau belum menjawab itu didistribusi secara normal kepada tiga pasangan,” katanya menjelaskan.

Bila pemilih undecided voters terdistribusikan normal, maka simulasi suara Prabowo-Gibran bisa tembus di angka 43,5 persen, sedangkan suara Ganjar-Mahfud ada di 33,3 persen dan Anies-Muhaimin ada di 23,2 persen.

“Jadi bila dicermati data survei saat ini, elektabilitas Prabowo-Gibran tinggal sedikit lagi mencapai 50%. Sehingga ada potensi Pilpres 2024 satu putaran,” beber Christopher

Ia pun membandingkan hasil survei Indo Barometer dengan survei lembaga lainnya yang memotret hasil survei setelah deklarasi tiga bakal pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Berdasarkan survei telepon Patra Data di tanggal 25 – 30 Oktober 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran masih tetap unggul dengan nilai cukup tinggi, yakni sebesar 43,9 persen. Elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 26,9 persen dan Anies-Muhaimin 18,1 persen.

“Survei tatap muka oleh Poltracking pada 28 Oktober – 3 November 2023 memperlihatkan elektabilitas Prabowo-Gibran tetap unggul di 40,2 persen, Ganjar-Mahfud 30,1 persen dan Anies-Muhaimin 24,4 persen,” ungkapnya.

Kemudian survei tatap muka oleh Populi Center pada 29 Oktober – 5 November 2023 juga menunjukkan elektabilitas Prabowo – Gibran masih unggul 43,1 persen, Ganjar – Mahfud 23 persen dan Anies – Muhaimin 22,3 persen.

Dari sajian data tersebut, lanjut Christopher, ada potensi perkembangan ke arah kenaikan suara Prabowo – Gibran pasca deklarasi Gibran sebagai cawapres.

“Jika dilihat perbandingan survei dari beberapa lembaga, dari 6 lembaga survei yang kita cermati ada sekitar 5 hasil survei ada kecenderungan pasangan Prabowo – Gibran mengalami kebaikan signifikan,” paparnya.

Dari data survai di atas, responden yang belum menentukan pilihan memiliki persentase sebesar 11,1 persen (PatraData), kemudian 4,2 persen (Charta Politika) lalu 5,3 persen (Poltracking) dan 11,6 persen (Populi Center).

“Merujuk pada hasil survei Indo Barometer akhir Oktober, selisih Prabowo – Gibran terpaut 8 persen dengan Ganjar – Mahfud. Nah, pada awal November dari temuan Populi Center ada selisih yang melebar menjadi 20-an persen,” tutup Christopher.

Sebagai tambahan informasi Survei Indo Barometer memakai sampel sebanyak 1.230 responden, dengan margin of error sebesar + 2,79% pada tingkat kepercayaan 95%.

Adapun responden survei adalah warga negara Indonesia yang telah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu: minimal berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.

Sedangkan metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *