Ketum GSP M Qodari Sebut Potensi Kemenangan Sekali Putaran Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 Tembus 70 Persen

Ketum GSP M Qodari menyatakan potensi kemengan sekali putaran pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 mencapai 70 persen, Jum'at (5/1/).

Pantura24.com, Jakarta – Ketua Umum Gerakan Sekali Putaran (GSP) Muhammad Qodari meyakini pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berpeluang 70 persen memenangkan Pilpres 2024 sekali putaran.

Pernyataan Qodari itu disampaikan dalam acara ‘Ngobrol Bareng Pilpres Sekali Putaran” yang berlangsung di Jakarta. Ia menilai hasil berbagai lembaga survei telah menunjukkan sisi keunggulan pasangan Prabowo-Gibran dibanding dua kandidat lainnya.

Bacaan Lainnya

“Kalau saya, persentase sekali putaran 70 persen. Ini berdasarkan survei yang saya jadikan acuan, angkanya 46 sampai 47 persen. Berarti kan tinggal 5 persen lagi sudah sampai,” ujar Qodari dikutip, Jum’at (5/1/2023).

Menurut Qodari, hasil survei yang dijadikan acuan telah menempatkan pasangan beda usia Prabowo-Gibran di posisi teratas dengan capaian angka di kisaran 46-47 persen.

Ia memastikan sisa 30 persen lagi akan menuntun pasangan Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024 dalam sekali putaran. Lalu optimisme itu juga harus diejawantahkan dengan ikhtiar yaitu dengan menggaet minimal suara 5 – 7 persen lagi.

“30 persen nya lagi tetap diusahakan, harus diikhtiarkan, ya paling tidak dalam waktu sebulan ini bisa mencapai angka 5 sampai 7 persen lagi,” cetus Qodari.

Untuk merealisasikan itu, Lanjut Qodari, perlu untuk mencapai target kemenangan pilpres dalam sekali putaran. Ia pun menekankan pentingnya melakukan langkah strategis dari para pendukung dan simpatisan Prabowo-Gibran.

Salah satu langkah tersebut adalah dengan mengoptimalkan komunikasi dan sosialisasi kepada semua pihak, terutama kepada pendukung Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang berada di kubu berseberangan.

“Soal sekali putaran ini, kalau kita bicara ke depan, kuncinya pertama, komunikasi dan sosialisasi kepada semua pihak, terutama mereka yang notabene pendukung Pak Jokowi dan Pak Prabowo, karena mereka ini orang yang sebetulnya masih berada di tempat yang salah saja,” sebutnya.

Upaya lainnya yang Qodari tekankan adalah menjaga stabilitas dan keamanan masyarakat secara bersama-sama, serta tidak terpancing oleh segala bentuk provokasi dari berbagai pihak. Hitungan terbaru bila Pilpres 2024 berlangsung dua putaran, menghabiskan uang negara sebesar Rp 27 triliun.

Artinya, ke depan negara harus mengeluarkan anggaran sebesar itu untuk membiayai Pilpres 2024 putaran kedua, padahal anggaran sebesar itu bisa dialihkan untuk masalah sosial, kesehatan hingga pendidikan.

“Saya sudah dapat update informasi angkanya naik, 27 triliun. Bisa buat subsidi pendidikan, subsidi kesehatan, subsidi BBM, subsidi listrik dan subsidi pupuk,” ucapnya.

Qodari memaparkan bahwa Rp 17 triliuan itu biaya penyelenggaraan dan Rp 10 triliun biaya keamanan. Ternyata untuk menjaga keamanan Indonesia dalam konteks pilpres tembus Rp 10 triliun sehingga totalnya Rp 27 triliun dan itu bisa membiayai pilkada pada September 2024.

Selain itu yang bisa menggagalkan pilpres 2024 sekali putaran adalah munculnya dinamika konflik yang tidak terkendali. Pihaknya sudah meraba potensi konflik seperti adanya anggota timses Prabowo yang ditembak, kemudian ada simpatisan 03 bentrok atau jadi korban penganiayaan.

Karenanya, ia mengimbau tim dan relawan 02 jangan sampai terprovokasi dengan penggiringan opini atau isu-isu yang bisa membuat rusak demokrasi Indonesia. Pasalnya saat ini hanya Prabowo-Gibran yang sering mendapat serangan isu miring jelang pencoblosan.

“Jadi kita fokus teman-teman. Pertama untuk menuju sekali putaran tinggal geser dikit nih 5 persen. Kedua, kita waspada nanti kalau ada provokasi jangan dilayani,” tutupnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *