Pantura24.com, Bengkulu – Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawuf Tarekat Naqsabandiyah Indonesia bersama Jaringan Santri Indonesia (JSI) menutup tahun 2023 dengan kegiatan Dzikir Akbar Wilayah di Sekretariat Kaba Hill Center, Kota Bengkulu.
Kegiatan Dzikir Akbar itu mengambil tema “Mendoakan Kebaikan Bangsa dan Negara Menjemput Takdir Peradaban Indonesia Emas dan Terwujudnya Perdamaian Dunia”. Dalam kesempatan tersebut Tarekat Naqsabandiyah Indonesia resmi deklarasi mendukung Prabowo-Gibran menang di Pilpres 2024.
Deklarasi memenangkan pasangan nomor urut dua itu disampaikan langsung oleh Pengasuh Tertinggi Silsilah ke 39 Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawuf Tarekat Naqsabandiyah Buya Syekh Muhammad Ali Idris yang disaksikan Ketua Umum DPP JSI Ustadz H. Sofwatillah Mohzaib, Sekjen DPP JSI Zulkarnaen, Ketua Umum Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawuf Tarekat Naqsabandiyah Provinsi Bengkulu Dempo Xler, para Guru Suluk dan Mursyid Tarekat Naqsabandiyah di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) serta jama’ah Naqsyabandiyah di seluruh Indonesia.
Buya Muhammad Ali Idris mengatakan, dalam menghadapi kontestasi politik di Pilpres 2024, dirinya mengaku sudah mendapatkan petunjuk siapa yang layak membawa Indonesia ke arah lebih baik dan pandangan politik yang harus ditempuh Naqsyabandiyah. Ia menyebut seluruh pasangan capres-cawapres dalam pemilu semuanya baik dalam hal etika politik maupun latar belakang birokrasinya.
“Menghadapi pilpres ini, Buya bingung, kebingungan belum mendapatkan petunjuk. Karena ini Buya sangat takut, takutnya apa? Salah langkah ke mana kita harus berpihak, kita ingin berpihak kepada Tuhan, gimana tiga calon itu,” ujar Buya Muhammad Ali Idris seperti dikutip, Minggu (31/12/2023).
Hal mendasar yang membuat Buya Muhammad Ali Idris kemudian memantapkan hati untuk mendukung Prabowo-Gibran lantaran adanya visi misi regenerasi kepemimpinan masa depan dengan menggandeng anak muda sehingga bonus demografi kedepannya dapat dimanfaatkan untuk membangun bangsa ini.
Atas atensi inilah yang kemudian membuat Tarekat Naqsabandiyah pada malam akhir tahun 2023 mendeklarasikan diri untuk mendukung capres-cawapres nomor urut 2 dan berharap turut memenangkan Pilpres 2024 hingga bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
“Kemudian Buya berjalan ke daerah-daerah berkeliling, memohon petunjuk kepada Tuhan mencari-cari, akhirnya tiga hari yang lalu baru Buya mendapat petunjuk, ya Allah ini lah orangnya, ternyata Tuhan perintahkan kepada kita untuk memenangkan, untuk mendukung calon presiden yaitu calon presiden nomor 2, Bapak Prabowo dan Mas Gibran,” tandasnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Tarekat Naqsabandiyah Provinsi Bengkulu Dempo Xler dalam pandangannya mengatakan pergantian tahun baru menjadi momentum untuk merefleksikan diri serta berserah diri kepada Allah SWT dalam menghadapi tahun baru.
Karenanya jika notabene masyarakat merayakan tahun baru dengan hura-hura, Naqsabandiyah dan JSI justru mengajak jema’ah dan masyarakat Bengkulu untuk berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT agar dilimpahkan keberkahan.
Selanjutnya, Dempo menyampaikan tekad Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawuf Tarekat Naqsabandiyah Indonesia untuk berjuang demi kebaikan Indonesia dan mewujudkan takdir peradaban Indonesia Emas 2045.
Karenanya Ia menegaskan pentingnya kader Naqsyabandiyah dapat terlibat dalam politik dan menduduki jabatan strategis sehingga dapat merubah nasib bangsa ke arah yang kebaikan dan berkemajuan.
Menurutnya, pergerakan antara Naqsabandiyah dan JSI sejalan sehingga dirinya menyampaikan dukungan resmi kepada Prabowo Gibran sebagai pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 di Pilpres 2024.
Hal itu tak terlepas dari petunjuk yang didapat dari Pengasuh Tertinggi Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawuf Tarekat Naqsabandiyah Indonesia, Buya Syeh Muhamad Ali Idris.
“Selama ini, kami Naqsabandiyah tidak pernah memutuskan ke pihak manapun dalam pilpres. Namun semalam, saya dipanggil Buya untuk menghadap, dan disampaikanlah berdasarkan petunjuk yang beliau dapat setelah berkeliling Indonesia,” ujar Dempo
Masyarakat, kata Buya, menginginkan pemimpin republik ini adalah orang yang benar, orang yang hatinya tertancap dan pasrah kepada Tuhan yang maha esa. Ia menyatakan, Insyaallah diamanahkan kepada saudara kita Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Sementara itu, Ketua Umum JSI yang lebih dulu mengutarakan pengantarnya dengan menyampaikan rasa bangganya dapat hadir dan menyertai Pengajian Ilmu Tasawuf Tarekat Naqsabandiyah Indonesia dalam menyelenggarakan zikir akbar tersebut.
Dia mengapresiasi kerjasama dengan organisasi ini, termasuk telah masuknya Ketua Umum Pengajian Ilmu Tasawuf Tarekat Naqsabandiyah Indonesia, Dempo Xler, dalam keanggotaan JSI.
Sebagai organisasi Islam, JSI telah melakukan serangkaian kegiatan dalam mengajak masyarakat Indonesia mengakhiri tahun 2023 dengan kebaikan. Di antaranya adalah kegiatan Zikir Akbar yang diselenggarakan di Banten, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu dan akan menyusul dibeberapa daerah lain di Indonesia.
Syofwatillah mengatakan bahwa JSI dan Naqsabandiyah memiliki visi yang sejalan dalam membawa Indonesia maju. Momentum Pemilihan Presiden 2024 juga disambut baik, dan perjuangan bersama dalam menyongsong masa depan yang lebih baik menjadi fokus kedua organisasi ini.
Sebagai organisasi yang dibangun dan dibina Prabowo Subianto, JSI mencoba menghadirkan politik sopan santun dan meneruskan perjuangannya sebagai Dewan Pembina. Ia pun meneruskan salam kepada masyarakat Naqsyabandiyah Sumbagsel agar sehat selalu dan memohon restu untuk dapat meneruskan perjuangan bangsa ini menuju keadilan bagi rakyat Indonesia.
“Pak Prabowo menyampaikan salam kepada jema’ah Naqsyabandiyah Bengkulu agar sehat selalu. Beliau minta doa agar Pemilu 2024 mendatang yakni 14 Februari dimudahkan jalannya oleh Allah untuk menjadi pemimpin nasional, menjadi presiden Republik Indonesia,” terang Syofwatillah.
Ia melanjutkan dalam kontestasi sering terjadi perbedaan pilihan, namun dengan perbedaan itu masyarakat diminta untuk tidak saling memfitnah, menjelek-jelekkan dan bermusuhan. Prabowo meskipun sering difitnah, dijelek-jelekkan, bahkan dikhianati tidak pernah membalasnya justru lebih suka membangun persaudaraan, persatuan daripada harus bermusuhan.
Prabowo tidak pernah merespon apapun fitnah yang ditujukan kepadanya ataupun kata-kata, pernyataan-pernyataan yang arahnya kebencian dan sebagainya beliau tidak melayani sama sekali dan dia sudah meingatkan kepada semua untuk mengikuti bagaimana perilaku dirinya.
“Beliau di dalam kontestasi ini lebih suka membangun persahabatan, persaudaraan, kerukunan. Silahkan pilih yang mana, kami memilih calon yang menurut kami calon yang terbaik yang akan membawa Indonesia maju di masa yang akan datang,” ucapnya (*)