PANTURA24.COM,KUDUS – Sekber Wartawan Indonesia (SWI) meluncurkan inisiatif besar untuk mendorong sinergi pers dan pemerintah dalam penguatan ekonomi hijau serta ketahanan pangan nasional. Program tersebut akan diusung sebagai agenda strategis dalam Musyawarah Nasional (Munas) SWI yang digelar pada Mei 2026 di Boyolali.
Gagasan ini mengambil bentuk Gerakan Hijau Nasional, sebuah upaya yang ditujukan untuk memberi dampak langsung kepada masyarakat desa, sekaligus memastikan dukungan dari pemerintah kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
Salah satu motor penggerak gagasan ini adalah anggota SWI DPD Kudus, Rochmad Taufiq, pemilik Banana Garden Kudus, yang dikenal sebagai penginisiasi konsep integrated farming melalui program “nabung pisang” dan “nabung ayam”.
Rochmad disebut rutin berdiskusi dengan akademisi sekaligus tokoh ekonomi kerakyatan, Prof. Supriyat Nasir. Keduanya merumuskan bagaimana konsep pertanian terpadu itu dapat menjadi model usaha keluarga berbasis lingkungan sekaligus solusi ketahanan pangan selaras dengan program nasional.Senin (01/12/25).
Peran Pers Bukan Lagi Sekadar Mengabarkan
Plt Ketua Umum/Sekjen SWI, Hery Budiman, menyatakan bahwa pers kini dituntut tidak hanya menulis berita, tetapi juga berperan sebagai pendorong gerakan perubahan.
“Pers harus menjadi motor inspirasi, edukasi, dan penggerak masyarakat. Melalui gerakan ini, SWI ingin memperkuat penghijauan desa, budidaya komoditas produktif, penguatan UMKM hijau, kampanye ketahanan pangan, serta pendampingan publikasi bagi desa dan petani,” ujarnya.
Rangkaian Rapat Besar Menuju Munas 2026
SWI memastikan keseriusan gagasan ini melalui beberapa pertemuan penting.
1. Rapat Panitia Munas di Jakarta (27 November 2025)
Dalam rapat ini, tema besar Munas “Pers Mengabdi untuk Negeri” mulai difinalkan, termasuk arah gerakan penghijauan nasional.
2. Rakorwil SWI Jawa Tengah di Kudus
Seluruh DPD se-Jawa Tengah hadir dalam pertemuan yang digelar di kantor DPD SWI Kudus. Kehadiran jajaran pengurus DPP dinilai sebagai bentuk dukungan bahwa Jawa Tengah menjadi kekuatan utama menjelang agenda nasional.
Perwakilan kabupaten/kota menyatakan kesiapan mendukung kampanye ekonomi hijau yang akan diusung dalam Munas.
Munas Boyolali 2026: Momentum Transformasi Gerakan Hijau
Munas SWI pada 22–25 Mei 2026 disiapkan tidak hanya sebagai forum internal organisasi, tetapi sebagai gerakan nasional yang menandai transformasi peran pers. Sejumlah program strategis akan dicanangkan, antara lain:
Program Nabung Pisang Nasional
Mengembangkan pisang sebagai “mesin ekonomi hijau” bagi rakyat desa.
Program Jagung 20.000 hektar
Program Vanili 200 hektar
Wood Pellet dan Silase Nasional
Integrasi Pisang–Ternak Ayam
Gerakan Penghijauan Nasional SWI
Pelaksanaan program direncanakan melibatkan pemerintah daerah, TNI, Polri, akademisi, pelaku usaha, serta komunitas media.
Jawa Tengah Jadi Barometer Gerakan Nasional
Dalam Rakorwil Kudus, perwakilan Boyolali, Pemalang, Kudus, Karanganyar, Jepara, Blora, dan daerah lain menegaskan siap menjadi pionir gerakan hijau SWI. Konsolidasi ini dinilai penting untuk memperkuat penyelarasan program serta peran jurnalis dalam edukasi publik dan publikasi pembangunan desa.
Gerakan ekonomi hijau disebut bukan hanya urusan pemerintah, melainkan milik rakyat. Melalui program yang diemban SWI, pers kini mengambil peran lebih besar sebagai bagian dari solusi pembangunan nasional.
SWI berharap dapat menjadi penggerak perubahan, wartawan menjadi agen edukasi masyarakat, dan organisasi profesi pers mampu memimpin gerakan hijau yang berdampak nyata bagi masa depan Indonesia.





