PANTURA24.COM, PEKALONGAN – Seorang warga Curug Tirto, Kabupaten Pekalongan, bernama Muhamad Abdul Wahid, meninggal dunia setelah tertabrak kereta api di perlintasan rel wilayah Tirto, Senin (3/11/2025) sekitar pukul 12.59 WIB.
Keterangan meninggalnya korban tercantum dalam Surat Keterangan Kematian Nomor B/0723/400.7.22.1/KM/2025 yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan RSUD Bendan Kota Pekalongan. Dalam surat tersebut disebutkan, Wahid dinyatakan meninggal saat tiba di rumah sakit.
Menurut penuturan Winarsih (47), ibu korban, peristiwa nahas itu bermula ketika Wahid berangkat dari rumah mau ke Bumirejo jalan kaki sambil olah raga. Di perjalanan, ia bertemu dengan seorang temen yang menawarkan tumpangan sepeda motor.
“Anak saya sempat minta turun di dekat jalan Puskesmas Tirto. Katanya mau menunggu dan sempat diberi uang Rp 20 ribu. Tapi setelah itu, ia malah tertabrak kereta api,” ujar Winarsih dengan suara bergetar saat ditemui di rumah duka, Rabu (05/11/25).
Winarsih menuturkan, almarhum Wahid telah bekerja di bidang obras jahit selama sekitar lima tahun. Namun sejak awal Januari 2025, pekerjaan mulai sepi sehingga Wahid lebih banyak beristirahat dan mengobrol bersama tetangga di rumah.
“Dia anaknya rajin dan berprestasi. Di bidang catur, Wahid sering menjuarai berbagai perlombaan. Di tingkat provinsi pernah juara dua, sedangkan di tingkat kabupaten hampir selalu juara satu,” tambahnya.
Winarsih berharap pemerintah dapat memberikan perhatian dan bantuan atas musibah yang menimpa keluarganya.
“Saya ikhlas dengan kepergian anak saya. Semoga amal ibadahnya diterima dan diampuni segala kesalahannya. Saya juga berterima kasih kepada pihak kepolisian serta kelurahan Curug yang telah membantu kami,” tutur Winarsih.
