GNPK-RI Soroti Pengawasan Proyek Pembangunan SMA Negeri 2 Pekalongan

GNPK-RI Soroti Pengawasan Proyek Pembangunan SMA Negeri 2 Pekalongan
Proyek pembangunan gedung SMA Negeri 2 Kota Pekalongan,Sabtu (01/10/25).

PANTURA24.COM, KOTA PEKALONGAN – Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK-RI) Pekalongan Raya menyoroti pelaksanaan proyek pembangunan gedung SMA Negeri 2 Kota Pekalongan yang dinilai belum mendapat pengawasan ketat dari pihak terkait.

Bacaan Lainnya

Ketua GNPK-RI Pekalongan Raya, Zaenuri, menyampaikan bahwa pihaknya menemukan sejumlah indikasi ketidaksesuaian dalam pekerjaan proyek senilai sekitar Rp1,77 miliar yang bersumber dari anggaran pemerintah provinsi.

“Dari hasil pantauan di lapangan, kami menduga ada beberapa material yang tidak sesuai dengan bestek. Terutama bahan tanah urug yang diambil dari wilayah Talun, Kabupaten Pekalongan, yang diduga tidak memiliki izin. Selain itu, penggunaan bata merah berukuran besar atau segede gaban juga menimbulkan pertanyaan terkait kesesuaiannya dengan spesifikasi teknis,” ujar Zaenuri, Sabtu (1/11/2025).

Ia juga menyoroti dugaan metode kerja yang dinilai tidak profesional karena masih menggunakan alat manual. “Pekerjaan berskala besar dengan nilai miliaran rupiah, tetapi molen rusak dan tidak diganti, sehingga pekerja menggunakan cangkul. Ini sangat disayangkan,” katanya.

Selain itu, GNPK-RI juga menemukan para pekerja di lokasi proyek tidak dilengkapi alat pelindung diri (APD) sesuai standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). “Hal-hal seperti ini seharusnya menjadi perhatian serius pihak pelaksana proyek maupun instansi pengawas,” ujar Zaenuri menegaskan.

GNPK-RI Pekalongan Raya juga menilai tidak adanya kehadiran konsultan pengawas di lapangan. “Kami tidak melihat konsultan pengawas yang aktif memantau pekerjaan. Bila pun ada, jangan sampai tidak kompeten, karena fungsi pengawasan sangat penting agar hasil pekerjaan sesuai rencana dan spesifikasi teknis,” ucapnya.

Zaenuri menambahkan, pihaknya merekomendasikan agar proyek yang berlokasi di wilayah tertentu dapat dikerjakan oleh kontraktor lokal. “Dengan begitu, pengawasan bisa lebih intensif. Jika proyek dikerjakan pihak luar daerah, akan sulit ketika ditemukan dugaan pelanggaran,” katanya.

Menurut dia, pelibatan kontraktor lokal juga dapat meningkatkan manfaat ekonomi masyarakat sekitar. “Proyek pemerintah seharusnya memberi dampak positif bagi warga setempat,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, GNPK-RI Pekalongan Raya akan berkoordinasi dengan pimpinan GNPK-RI Jawa Tengah untuk menindaklanjuti temuan tersebut. “Kami berharap pekerjaan pembangunan gedung SMA Negeri 2 Kota Pekalongan dapat diselesaikan tepat waktu, berkualitas baik, dan memberikan manfaat bagi dunia pendidikan. Sebab pendidikan adalah kunci kemajuan bangsa,” pungkas Zaenuri.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *