DKP Batang dan PLTU Bhimasena Latih Nelayan Roban Rawat Mesin Kapal

DKP Batang dan PLTU Bhimasena Latih Nelayan Roban Rawat Mesin Kapal
PLTU Batang, menggelar pelatihan bertajuk “Perawatan dan Perbaikan Mesin Diesel Satu Silinder” bagi para nelayan di wilayah Roban.Selasa (14/10/25).

PANTURA24.COM, BATANG – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Batang bekerja sama dengan PT Bhimasena Power Indonesia (BPI), pengelola PLTU Batang, menggelar pelatihan bertajuk “Perawatan dan Perbaikan Mesin Diesel Satu Silinder” bagi para nelayan di wilayah Roban.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 13–15 Oktober 2025, di Gedung Pramuka Batang itu diikuti oleh 20 nelayan dan 10 penyuluh perikanan. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan keterampilan teknis nelayan dalam merawat dan memperbaiki mesin kapal secara mandiri, sehingga dapat menekan biaya operasional sekaligus memperpanjang usia mesin.

Bacaan Lainnya

Wakil Bupati Batang Suyono menyampaikan apresiasi terhadap sinergi antara DKP Batang dan PLTU Bhimasena dalam memperkuat kapasitas masyarakat pesisir.

“Peningkatan kapasitas nelayan tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat pesisir. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan menjadi tradisi pembelajaran lintas generasi,” ujarnya di Gedung Pramuka, Selasa (14/10/2025).

Menurut Suyono, penguatan keahlian teknis seperti perawatan mesin kapal merupakan langkah nyata dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan Batang.

Sementara itu, Chief Operating Officer PT Bhimasena Power Indonesia yang diwakili CSR & Community Relation Manager Ahmad Lukman menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk tumbuh bersama masyarakat sekitar PLTU.

“Melalui pelatihan ini, kami ingin menyalakan harapan baru. Masyarakat nelayan Roban Timur memiliki semangat luar biasa, dan kami ingin semangat itu didukung dengan keterampilan yang tepat. Ini bukan sekadar soal mesin, tapi tentang kemandirian dan masa depan,” ujarnya.

Ahmad menambahkan, kemampuan nelayan untuk merawat dan memperbaiki mesin kapal sendiri diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bengkel atau teknisi luar.

Antusiasme juga terlihat dari peserta pelatihan. Sri Yono, nelayan asal Dusun Roban Timur, mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru.

“Sebelumnya saya tidak tahu cara merawat mesin kapal dengan benar. Setelah ikut pelatihan ini, jadi paham langkah-langkah dasarnya. Ilmu ini sangat bermanfaat,” tuturnya.

Peserta lain, Rusmanto, juga menilai kegiatan tersebut memberi dampak langsung bagi nelayan.“Kami jadi bisa memperbaiki mesin secara mandiri tanpa harus selalu ke bengkel. Selain menghemat biaya, ilmu ini bisa kami bagikan ke nelayan lain kalau ada kapal yang rusak,” ujarnya.

Ia berharap kegiatan serupa dapat diperluas untuk menjangkau lebih banyak kelompok nelayan di wilayah pesisir Batang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *