PANTURA24.COM, BATANG – Seorang bujangan berinisial AN (25), warga Kabupaten Batang, mengaku menjadi korban jebakan dan penganiayaan oleh tetangganya sendiri. Kejadian ini bermula saat seorang wanita yang sudah bersuami datang ke rumah AN dengan alasan bersilaturahmi.
“Dia datang hanya untuk silaturahmi, baru sekitar tiga menit di rumah, tiba-tiba suaminya datang dan langsung melakukan penggerebekan,” ujar AN menceritakan kejadian tersebut.Sabtu (11/10/25).
Karena panik dan ketakutan, AN mengaku lari bersembunyi di toilet untuk menghindari amukan suami wanita tersebut. Sementara si wanita berlari ke arah belakang rumah. Situasi pun menjadi gaduh dan mengundang perhatian warga sekitar. “Saya takut dipukuli, makanya sembunyi. Tapi karena ramai, akhirnya saya keluar,” tutur AN dengan nada sedih.
Meski tidak ditemukan bukti adanya perselingkuhan, AN mengaku kemudian dihubungi kembali oleh wanita itu untuk bertemu. Namun, ternyata pertemuan tersebut hanyalah jebakan. “Saya pikir mau bicara baik-baik, tapi ternyata suaminya datang membawa teman-temannya dan langsung memukuli saya,” ungkap AN.
Lebih tragisnya lagi, AN mengaku disulut rokok yang masih menyala di bagian wajah, tepat di atas dan bawah mata serta pipinya. Akibatnya, wajah AN mengalami luka dan bengkak hingga sulit membuka mata. “Saya sempat tak sadarkan diri karena dipukuli,” ujarnya.
Setelah kejadian penganiayaan itu, AN menyebut suami wanita tersebut bahkan menuntut uang sebesar Rp65 juta sebagai “ganti rugi”, yang disaksikan oleh pihak desa. Namun karena jumlahnya dianggap tidak masuk akal, AN menolak. “Saya tidak terima, uang segitu besar sekali. Tapi dia malah mengancam akan membunuh saya,” kata AN dengan nada kesal.
Kini, AN berharap ada tindakan hukum yang adil atas kejadian yang dialaminya. Ia mengaku masih trauma dan menunggu keadilan agar kasus ini tidak berlanjut menjadi ancaman yang lebih parah.