PMI Batang Jamin Ketersediaan Darah Pasien Talasemia

PMI Batang Jamin Ketersediaan Darah Pasien Talasemia
Pertemuan pengurus POPTI dengan PMI Batang membahas dukungan darah bagi penyandang Talasemia, Kamis (8/5).

PANTURA24.COM, BATANG – Kabar baik datang dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Batang yang menjamin ketersediaan darah bagi penyandang Talasemia. Diketahui penderita Talasemia atau kelainan darah genetik di Batang cukup banyak sehingga kebutuhan transfusi memerlukan stok yang cukup.

Wakil Ketua PMI Batang, Husamadiman saat menemui pengurus Persatuan Orang Tua Penyandang Talasemia Indonesia (POPTI) di kantornya mengatakan, pihaknya telah berkomitmen untuk menyediakan darah yang dibutuhkan bagi masyarakat terutama pasien Talasemia.

“Kebutuhan stok darah yang aman dan berkualitas khususnya bagi penyandang Talasemia di Batang tersedia. Itu komitmen kami,” ujarnya, Kamis 8 Mei 2025.

Ia menyebut selain Packed Red Cell (PRC), PMI Batang juga sudah memiliki darah Leukodepletet atau darah yang telah melalui proses pengurangan cel darah putih (leukosit) di dalamnya sehingga yang lebih minim resiko pasca transfusi.

Sedangkan untuk kebuthan darah PMI tiap bulan relatif stabil, demikian juga untuk ketersediaannya meski terkadang dalam momen tertentu mengalami stok darah yang menipis. Untuk itu pihaknya kerap mengadakan donor darah.

“Kita rutin jemput bola donor darah di kantor pemerintah, perusahaan maupun instansi lain di wilayah Kabupaten Batang. Tujuannya memastikan stok bulanan aman terpenuhi,” katanya.

Di sisi lain dokter anak RSUD Batang, Tan Evi Susanti SpA sekaligus pengurus POPTI Batang memuji peran PMI yang menjamin kebutuhan darah pasien Talasemia terutama tersedianya stok darah Leukodeplet.

“Manfaatnya dibilang sama namun kelebihannya ada di kemampuannya mengurangi efek atau reaksi transfusi yang lebih sedikit dan pasien akan merasa lebih baikan dibanding PRC,” bebernya.

Evi menjelaskan bahwa jumlah penyandang Talasemia yang tergabung menjadi anggota POPTI Batang saat ini tercatat sebanyak 41 pasien di mana 27 di antaranya adalah anak-anak. Pihaknya perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak tidak hanya PMI untuk mendukung pengobatan anggotanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *