Biaya Tombok Kantong Darah Tembus Rp 5,2 Miliar, Ketua PMI Batang Bilang Begini

Ketua PMI Kabupaten Batang Ahmad Taufik saat penutupan bulan dana PMI 2023 di Aula Kantor Bupati Batang, Selasa (31/10)

Pantura24.com, Batang – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Batang Ahmad Taufiq mengungkap sejak 2019 pihaknya selalu menombok biaya pengelolaan kantong darah. PMI tombok hingga miliaran pertahunnya.

“Dulu di 2004 masih ada bantuan reagen dari Kementerian Kesehatan. Namun di 2019 bantuan itu dihentikan”. ungkapnya di Aula Kantor Bupati Batang, Selasa (31/10/2023).

Bacaan Lainnya

Ia pun menjelaskan bahwa biaya pengganti pengelolaan kantong darah membebani hingga Rp 1,3 miliar. Empat tahun terakhir PMI Batang selalu tombok.

Disebutkan munculnya persoalan bermula dari nilai yang bisa diklaim dari BPJS Kesehatan untuk kantong darah jauh dari kenyataan. Nilai klaim hanya Rp 360 ribu namun biaya pengganti pengelolaan darah Rp 490 per satu kantong darah.

Bila dihitung maka tiap tahun PMI Batang menambal kekurangan biaya Rp 1,3 miliar dan hal tersebut sudah berlangsung sejak 2019 sehingga total yang harus ditombok Rp 5,2 miliar.

“Bila ada margin sekitar Rp 130 ribu per kantong darah. Maka tiap tahun PMI Batang bisa menyalurkan 10 ribu kantong darah ke masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.

PMI Batang sudah menerima surat edaran dari Kementrian Kesehatan terkait harga kantong darah terbaru sejak 2018. Namun, biaya klaim dari BPJS Kesehatan Kota Pekalongan masih mengacu pada aturan lama.

“Kami berharap nilai klaim BPJS Kesehatan bisa ada penyesuaian dengan aturan yang baru dari Kementerian Kesehatan terlait klaim biaya pengganti kantong darah,” katanya.

Ia menambahkan sejauh ini pihaknya masih mencari solusi yang tepat untuk menambal kekurangan biaya pengganti kantong darah. Salah satunya mengelola biaya penyusutan. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *