Nestle Butuh 200 Liter Susu Perhari, Peternak Sapi Perah Laktasi di Batang Siap-siap Banjir Cuan

Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki saat meninjau kandang sapi milik kelompok tani ternak sapi di Desa Pacet, Kecamatan Reban yang menjadi binaan Nestle

Pantura24.com, Batang – Peluang meraup cuan didapat sejumlah peternak sapi perah laktasi. Pasalnya, industri minuman berbasis susu yang ada di Kabupaten Batang membuka kesempatan bagi peternak lokal untuk memasok kebutuhan susu murni dalam jumlah besar.

“Sementara ini Nestle butuh susu sapi perhari 200 liter dari peternak lokal,” ungkap Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki saat meninjau usaha sapi perah laktasi milik warga Desa Pacet, Kecamatan Reban, Kamis (19/10/2023).

Bacaan Lainnya

Ia menyebut peluang sebagai pemasok susu sapi terbuka lebar setelah Nestle berminat mengajak peternak lokal untuk mengembangkan usaha sapi perah laktasi untuk memenuhi kebutuhan di industri tersebut.

Menurut dia Desa Pacet layak sebagai desa percontohan pengembangan sapi perah laktasi yang bermitra dengan Nestle. Ada dua kandang sapi milik kelompok tani setempat yang sudah digandeng bahkan diberikan pelatihan.

“Yang perlu ditingkatkan itu pemenuhan standar pabrik seperti kandang, pakan dan perawatan sapi sesuai yang diinginkan Nestle,” ujar Lani.

Untuk dapat memenuhi kebutuhan Nestle, maka populasi sapi perah laktasi perlu ditngkatkan. Saat ini baru ada 50 an peternak yang sudah tergabung dalam dua kelompok tani yang berpeluang menjadi mitra binaan Nestle.

Lani menyebut, selama ini pasokan susu sapi masih didatangkan dari peternak yang ada di Jawa Timur. Kesempatan terbuka karena Nestle juga berminat terhadap produksi susu sapi yang dihasilkan petenak lokal.

“Karena kebutuhan pabrik besar maka belum ada peternak lokal yang menjadi pemasok susu ke Nestle, ini peluang. Maka yang perlu diperbanyak itu jumlah populasi sapi perah laktasinya,” katanya.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Ternak, Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan, Syam Manohara menambahkan di Kecamatan Reban ada dua Kelompok Tani Ternak (KTT) dengan jumlah populasi sebanyak 39 sapi.

“Dari 39 ekor sapi itu baru ada 17 sapi laktasi sedangkan sisanya ada yang bunting dan belum laktasi,” jelasnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *