Adaptasi Perubahan Iklim Warga Kota Pekalongan Diajak Nobar Film Degayu Against The Shore

Edukasi perubahan iklim, generasi z dan warga diajak nonton bersama film Degayu Against The Shore untuk beradaptasi terhadap kondisi lingkungan

Pantura24.com, Kota Pekalongan – Kelompok Kerja (Pokja) Perubahan Iklim, Kelurahan Degayu Kota Pekalongan mengajak puluhan generasi z menonton bersama pemutaran film dokumenter Degayu : Against the shore di halaman kantor kelurahan setempat.

Film dokumenter berdurasi 25 menit tersebut menyelipkan pesan bahwa dampak perubahan iklim itu nyata dan secara sadar bisa dirasakan ribuan warga Kelurahan Degayu sejak 2009 hingga sekarang.

Bacaan Lainnya

Ketua Pokja Perubahan Iklim, Muhammad Faisal Laitif mengatakan tujuan sarasehan sekaligus pemutaran film dokumenter Degayu : Against the shore merupakan salah satu upaya edukasi kepada generasi z dan masyarakat umum tentang keadaan sebenarnya kondisi lingkungan Kelurahan Degayu yang terdampak perubahan iklim.

“Dampak perubahan iklim mulai bisa dirasakan warga itu sejak 2009 dengan datangnya banjir rob namun masih belum bisa diprediksi,” ujarnya usai acara, Jum’at (6/10/2023) malam.

Kemudian di 2017 kedatangan banjir rob sudah bisa diprediksi waktunya dan terhitung sejak 2019 banjir rob sudah permanen alias air yang berasal rawa maupun tambak sudah menyatu ke daratan.

Perubahan lingkungan lain yang mencolok seperti sumber ekonomi masyarakat yang sebelumnya adalah petani penggarap sawah bahkan mampu berswasembada beras. Namun yang terjadi sekarang beralih ke pencari ikan.

“Problem lingkungan dan sosial di Degayu perlu diedukasikan ke milenial agar mereka ini mengetahui dampak perubahan iklim dan memahami bagaiman harus beradaptasi,” katanya.

Lurah Degayu Farikhi menambahkan perubahan iklim sulit dihindari namun dampaknya bisa dikurangi asal masyarakat sudah bisa beradaptasi dan pemerintah serta semua pihak berupaya untuk mengatasi.

“Tidak semua dampak perubahan iklim bisa ditangani, perlu keterlibatan masyarakat karena anggaran yang dimiliki terbatas,” jelasnya.

Salah satu upaya adaptasi yang dilakukan masyarakat setempat adalah berswadaya membangun jalan secara mandiri, karena jalan yang lama rusak sehingga perlu penyesuaian ketinggian.

“Dan pemutaran film dokumenter tentang kondisi Degayu menjadi harapan untuk mengedukasi agar masyarakat itu siap dengan dampak perubahan iklim,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *