PANTURA24.COM,TEGAL – Aksi seorang ibu rumah tangga asal Kajen, Kabupaten Pekalongan, kembali membuat publik geram. Nyimas (46) harus menelan pil pahit setelah mobil Honda Brio merah miliknya diduga ditarik paksa oleh oknum debt collector (DC) tanpa penjelasan yang jelas.
Yang bikin makin miris, semua barang yang masih berada di dalam mobil ikut “hilang” hingga hari ini belum dikembalikan.
Merasa diperlakukan tidak adil, Nyimas tidak tinggal diam. Didampingi Ormas Bintang Adhiyaksa, ia melayangkan surat resmi permintaan audiensi ke kantor Clipan Finance Cabang Tegal. Surat tersebut juga ditembuskan ke Polres Kota Tegal dan sejumlah ormas serta LSM setempat.
“Yang diminta itu sederhana. Ibu Nyimas tidak minta mobilnya kembali. Dia hanya mau barang-barang pribadinya dikembalikan dan DP mobilnya dipertanggungjawabkan,” tegas Arif, perwakilan Ormas Bintang Adhiyaksa.
Arif juga mengingatkan bahwa mereka tidak akan tinggal diam apabila tidak ada itikad baik dari pihak finance.“Minggu depan kami akan datangi kantornya. Dan saya pastikan, ke mana pun para oknum DC itu bergerak, akan kami kejar,” tegasnya.
Sebelumnya Nyimas bercerita, awal masalah terjadi saat dua orang datang ke rumahnya dan mengaku sebagai DC Rekanan dari Clipan Finance. Mereka menawarkan program penurunan angsuran dari Rp3.620.000 menjadi Rp2.200.000 per bulan. Karena merasa mendapat solusi, Nyimas menyetujuinya.Namun yang terjadi justru sebaliknya mobil ditarik dan hingga kini tidak pernah dikembalikan.
“Saya tidak macam-macam. Saya hanya ingin hak saya dikembalikan. Barang-barang saya yang ada di dalam mobil, dan DP yang sudah saya bayar,” ujar Nyimas dengan suara bergetar.
Frans, perwakilan manajemen Clipan Finance Kota Tegal, menyatakan bahwa pihaknya hanya memberikan kuasa kepada perusahaan jasa penarikan kendaraan untuk mengambil unit dari debitur yang bermasalah.
“Soal bagaimana teknis penarikan di lapangan, saya tidak tahu dan tidak mau tahu. Silakan klarifikasi langsung ke pihak ketiga,” ujar Frans kepada awak media secara terpisah.