PANTURA24.COM, KOTA PEKALONGAN – Warga RT 01 RW 06, Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan harus menanggung penderitaan akibat air berlangganan mati total selama lebih dari satu bulan.
Seorang warga, TF (48), mengatakan, warga terpaksa menggunakan air sumur yang kondisinya keruh hanya untuk mandi. Sementara untuk kebutuhan minum, Air Berlangganan memang menyediakan fasilitas air bersih, tetapi lokasi pengambilannya jauh dan menyulitkan, terutama bagi para lansia.
“Sudah satu bulan lebih air mati, pak. Untuk mandi saja terpaksa pakai air sumur yang keruh. Fasilitas air dari air berlangganan hanya bisa dipakai untuk minum, itu pun tempatnya jauh. Kasihan warga lansia,” ungkap TF, Senin (25/8/2025).
Warga juga merasa terbebani dengan tagihan Air Berlangganan yang tetap berjalan mahal, meski aliran air tidak pernah sampai ke rumah. Kondisi ini dirasakan terutama oleh warga yang tinggal di Jl. WR. Supratman Gg. 4 sampai Gg. 7, sementara rumah-rumah di pinggir jalan justru lancar.
Karena keluhan mereka diduga tak kunjung digubris, warga akhirnya mengadukan persoalan ini kepada LBH Adhiyaksa Kota Pekalongan.
Terpisah, Didik Pramono dari LBH Adhiyaksa menyatakan pihaknya siap mendampingi warga untuk menuntut hak mereka atas layanan air bersih.
“Saya berharap air berlangganan segera diperbaiki. Kalau Oknum pejabat air berlangganan tidak mampu memperbaiki, lebih baik turun saja, lepaskan jabatanmu. Kasihan masyarakat jadi korban. Perlu diingat, air berlangganan bukan milikmu, tapi milik rakyat. Kami dan tim akan koordinasi, bila masalah ini dibiarkan lama, kami akan turun langsung menyampaikan aspirasi warga Kota Pekalongan. Gas pol,” tegas Didik.
