Keluarga Nelayan Pekalongan Korban Kapal Tenggelam di Perairan Selayar Tunda Tahlilan, Begini Alasanya

Keluarga nelayan korban kapal tenggelam di perairan Selayar Sulsel menunda acara tahlilan dan memilih menunggu kepastian pencarian tim gabungan Basarnas yang akan dihentikan pada Kamis besok dan juga istri korban kekeh meyakini suaminya masih hidup, Rabu (20/3).

PANTURA24.COM,Pekalongan – Keluarga Edi Suritno (38) nelayan warga Kabupaten Pekalongan yang menjadi korban kapal tenggelam di perairan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel) menunda acara tahlilan setelah Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Makassar memperpanjang masa pencarian Kapal Yuiee Jaya II hingga Kamis 21 Matet 2024.

“Harusnya malam ini kami mau menggelar tahlilan, namun ditunda besok sesuai permintaan dari istri korban yang meyakini suaminya (Edi Suritno) masih hidup,” ujar ibu kandung korban Sakdiyah (70) di rumah kerabatnya, Rabu (20/3/2024).

Bacaan Lainnya

Sakdiyah mengatakan penundaan acara tahlilan juga menunggu masa pencarian berakhir dengan harapan masih ada keajaiban terkait kepastian nasib dari anak keempatnya tersebut.

Ia menyebut bila memang pencarian yang dilakukan oleh Basarnas dinyatakan selesai maka pihak keluarga akan menerima dengan ikhlas sehingga acara tahlilan untuk mendo’akan anaknya itu bisa dilakukan.

“Kami hanya berharap kalau betul sudah meninggal dunia maka jenazahnya bisa ditemukan dan dibawa pulang,” katanya.

Sakdiyah mengungkap sebelum menerima kabar anaknya tertimpa musibah, dirinya tidak merasakan firasat apapun. Hanya saja selama dua malam sebelum kejadian tidak bisa memejamkan mata atau tidur.

“Baru setelah itu dapat kabar dari menantu saya kalau kapal tempat anak saya bekerja tenggelam dan sejak itu nasibnya belum bisa diketahui,” jelasnya.

Ia pun menyebut komunikasi dengan anaknya itu terakhir pada saat pamitan mau berangkat ke Muara Baru Jakarta sebelum berlayar. Lalu setelah itu putus komunikasi.

“Setelah menerima kabar musibah kapal anak saya tenggelam, berikutnya komunikasi berlanjut dengan rekan anak saya yang selamat dan pihak perusahaan,” terangnya.

Dari rekan satu kapalnya itu didapati cerita kalau pada saat kejadian anaknya berusaha menolong teman-temannya namun justru dirinya yang hilang tidak diketemukan hingga hampir dua pekan pencarian.

Sebelumnya diberitakan Kapal Yuiee Jaya II yang membawa 35 Anak Buah Kapal (ABK) tenggelam di kepulauan Selayar Sulsel. Hingga hari terakhir pencarian, tim gabungan Basarnas menginformasikan 12 ABK selamat, 5 meninggal dunia dan 18 orang belum ditemukan. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *