Pantura24.com, Kota Pekalongan – Laga lanjutan Liga 3 Jawa Tengah antara Persip Pekalongan melawan Sragen United di Stadion Hoegeng Kota Pekalongan berakhir dengan skor imbang 2-2.
Di tengah perjuangan tuan rumah meraih poin penuh mendadak muncul insiden sosok Bambang Suryo (BS) yang masih menjalani hukuman dari Komisi Disiplin PSSI.
Yang bersangkutan BS dilarang beraktivitas seumur hidup di dunia sepak bola lantaran terlibat kasus pengaturan skor di pertandingan Liga 3 Jawa Timur pada 2021.
Kemunculan BS di laga Persip kontra Sragen United yang berlangsung di Stadion Hoegeng sempat memancing emosi suporter tian rumah dan pengurus Persip Pekalongan.
Ketua Asosiasi Kota (Askot) Pekalongan, Mochammad Zakka mengatakan kehadiran BS sebernanya telah terdeteksi pada malam sebelum pertandingan dimainkan dan berupaya menjalin kontak dengan pengurus Persip.
“Jadi sebelum pertandingan, Sekretaris Askot (Yohanes Lumintang) yang juga bendahara Persip ditelepon oleh BS namun diabaikan. Lantaran terus ditelpon akhirnya diangkat juga tapi obrolan yang disampaikan hanya berputar-putar tidak jelas. Yang bersangkutan tidak sampai ditemui,” ungkap Zakka, Minggu (12/11/2023).
Zakka menyebut selain menelpon Sekretaris Askot, BS juga berusaha menghubungi pelatih Persip, Gatot Barnowo yang juga menolak dan tetap konsisten mengetakan tidak terhadap upaya BS.
Tak berhenti di situ, saat di stadion, BS yang sempat masuk ke salah satu tribun juga diusir oleh suporter dan akhirnya diamankan oleh petugas keamanan agar tidak terjadi keributan.
“Informasi yang diterima BS malam sebelum pertandingan juga sudah di stadion dan sempat diusir suporter. Namun diduga sempat diterima oleh oknum pengelola Stadion Hoegeng, hal itu membuat marah suporter dan mengusirnya,” jelas Zakka.
Kemudian BS sempat pergi ke warung yang ada di depan Stadion Hoegeng, suporter yang mengetahui hal itu lantas mengejar namun pihak keamanan keburu mengamankan BS.
Kemunculan BS di pertandingan Persip melawan Sragen United disikapi pengurus Persib sebagai upaya pengaturan skor. Kecurigaan itu muncul karena indikasinya ada yang menginginkan skor imbang.
“Dugaannya ada yang berharap skornya imbang. Pasalnya saat posisi Persip unggul 2-1 tingkah wasit mulai aneh, saat Persip membagun serangan tiba-tiba pihak lawan ada yang sengaja jatuh. Karena banyak keanehan, kami jadi berpikir ada pengkondisian,” bebernya.
Pihaknya mengetahui betul siapa itu BS termasuk banyaknya bukti foto yang dimiliki, dirinya berharap ada langkah Asprov PSSI Jateng untuk memberantas mafia sepak bola. Sepak bola itu yang adem ayem bermain sesuai kemampuan.
Selain pengurus, pentolan kelompok suporter Kalong Mania, Bagus juga mengutarakan kekecewaannya atas kehadiran BS di Stadion Hoegeng. Dirinya pun menyatakan sikap tegas atas peristiwa tersebut.
“Siapapun orang yang membawa atau menerima BS di Pekalongan harus angkat kaki dari Kota Ini, kalau tidak kami yang selamanya tak akan pernah terlihat lagi stadion atau di tribun untuk mendukung Persip Pekalongan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Asprov PSSI Jawa Tengah, Yoyok Sukawi setelah mendengar hadirnya BS di laga Persip menghadapi Sragen United. Ia berjanji akan mengambil langkah cepat dan tegas untuk melakukan evaluasi menyeluruh.
“Hari ini kami akan panggil wasit yang bertugas untuk dimintai keterangan dan apabila ada indikasi yang tidak baik akan kami tindak,” ujarnya menegaskan.
Kemudian setelah ini, lanjut dia, akan secepatnya melaporkan hal yang terjadi di Kota Pekalongan ke PSSI Pusat agar juga mengambil langkah tegas yang sama.
“Selanjutnya kami juga akan membuat surat edaran ke semua peserta klub Liga 3 dan Askot Askab untuk berhati-hati dan meminta kawan-kawan di daerah menolak sosok yang ditengarai menjadi mafia masuk ke area stadion,” tegas Yoyok Sukawi. (*)