Unikal Resmi DO Oknum Mahasiwa Pelaku Perekaman Vidio Toilet Perempuan

Universitas Pekalongan (Unikal) resmi mengeluarkan oknum mahasiswa yang menjadi pelaku perekaman vidio di toilet perempuan gedung A Fakultas Hukum

Pantura24.com, Kota Pekalongan – Setelah muncul banyak desakan akhirnya Fakultas Hukum Universitas Pekalongan (Unikal) resmi mengeluarkan satu oknum mahasiswa yang menjadi pelaku perekaman vidio di toilet perempuan gedung A kampus setempat.

“Pelakunya sudah di DO (Drop Out). Pihak kampus akan melakukan rilis surat pengeluaran yang bersangkutan sebagai mahasiswa Unikal,” ungkap salah satu korban, S kepada pantura24.com, Kamis (5/10/2023).

Bacaan Lainnya

Ia menyebut perekaman vidio aktivitas di dalam toilet perempuan di gedung A Fakultas Hukum telah terindentifikasi satu orang. Informasinya satu pelaku merupakan oknum mahasiswa hukum.

Kemudian pihak Satgas PPKS (Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual) Unikal juga telah menyita barang bukti berupa kamera vidio berikut kartu memori.

“Pelaku sudah mendatangi Dekan FH sambil menangis meminta maaf. Pihak fakultas juga meminta tolong untuk tidak lagi menggoreng kasusnya dan menjamin keamanan fasilitas toilet,” bebernya.

Adapun untuk perkara pidananya diserahkan ke tangan mahasiswa. Pihak Unikal tidak ikut campur namun tetap meminta untuk dipertimbangkan lantaran nama Unikal akan ikut terbawa.

Selain itu pihak Unikal juga mengatakan bahwa vidio yang sudah disita Satgas PPKS dijamin tidak tersebar keluar. Bahkan dalam pemusnahan barang bukti nanti akan tetap melibatkan mahasiswa.

“Kemarin dua korban sekaligus pelapor sudah ditanya-tanya. Kami masih menunggu sikap kampus dalam waktu 3X24 jam,” ujarnya.

Sebelumnya Unikal dibuat geger atas temuan sebuah kamera yang menyorot ke dalam toilet perempuan di Gedung A Fakultas Hukum. Diduga ada 300 lebih file vidio aktivitas di dalam toilet tersimpan di kartu memori milik pelaku yang diduga mahasiswa hukum.

Akibat lambannya penyelesaian kasus tersebut membuat Aliansi Mahasiswa Unikal berdemonstrasi menuntut pihak universitas turun tangan. Mahasiswa mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar lagi bila tidak ada keputusan. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *