Persiapan Menuju Muktamar Nasional Rifaiyah Ke-X, Gedung Pertemuan 60 Persen Rampung

Persiapan Menuju Muktamar Nasional Rifaiyah Ke-X, Gedung Pertemuan 60 Persen Rampung
Kh Mukhlisin Muzarie, Pimpinan Pusat Rifaiyah di Gedung sekaligus Kantor Pusat Rifaiyah di Batang

Pantura24.com, Batang – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Batang, Agung Wisnu Barata mendukung pelaksanaan Muktamar Nasional Rifaiyah di Batang. Muktamar yang ke-10 itu akan berlangsung 22-24 September 2023 mendatang.

“Pemerintah daerah mendukung sepenuhnya karena kita harus berbahagia muktamar dilaksanakan di Kabupaten Batang,” ujar Agung saat ditemui, Sabtu (2/9/2023).

Ia menyebut Muktamar Nasional Rifaiyah akan menjadi catatan sejarah karena Mbah Ahmad Rifa’i adalah pahlawan dari Kabupaten Batang. Beliau ini tokoh nasional bukan milik Rifaiyah saja, tapi milik bangsa.

Dirinya menginginkan Muktamar Nasional Rifaiyah bisa menjadi semangat bagi warga Kabupaten Batang karena punya tokoh pejuang nasional. Insya Allah kalau masyarakat punya karakter seperti KH Ahmad Rifai’i Batang akan lebih maju lagi.

“Saya juga senang dan bangga Batang punya keunggulan kompetitif tidak hanya dari sisi ekonomi namun juga dari sisi spiritual serta tradisi seperti ajaran KH Ahmad Rifa’i,” katanya.

Ia pun berharap Muktamar menghasilkan keputusan-keputusan yang memiliki nilai-nilai kebangsaan apalagi sudah memasuki tahun politik sehinga bisa membangun kesadaran bahwa itu hanya bagian dari dinamika bernegara.

Sebelumnya Pimpinan Pusat Rifaiyah KH Mukhlisin Muzarie mengungkapkan berbagai persiapan menyambut mukatamar sudah dilakukan seperti pembangunan gedung pertemuan sekaligus Kantor Pusat Rifaiyah terus dikebut.

“Progesnya sekarang sudah sekitar 60 persen. Memang belum finishing tapi ruang-ruang utama yang ada di dalam selesai lebih dulu agar bisa digunakan. Di luar mentah tidak masalah,” terangnya.

Ia mengungkapkan ada ruangan di dalam gedung yang bisa digunakan untuk pertemuan dan mampu menampung 700-800 orang. Sedangkan beberapa ruangan lainnya bisa difungsikan untuk sidang-sidang komisi.

Mukhlisin mengatakan semula pembukaan mukatamar akan berlangsung di Pendopo Kabupaten Batang namun karena massanya terlalu banyak akhirnya dipindahkan ke GOR Abirawa.

Pembangunan Gedung Rifaiyah menelan anggaran sebesar Rp 12 miliar. Gedung empat lantainya memiliki luas 1980 meter persegi dan sejauh ini sudah menghabiskan biaya Rp 6 miliar untuk merampungkan sejumlah ruangan bagian dalam sebagai persiapan mukatamar.

Direncanakan Muktamar Nasional Rifaiyah Ke- X akan dihadiri 1000 pengurus dari 18 kantor wilayah Rifaiyah se Indonesia dan diramaikan 17 ribu warga Rifaiyah dari seluruh pelosok nusantara. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *