PANTURA24.COM, KOTA PEKALONGAN – Nasib malang menimpa HK (40), seorang buruh bangunan asal Kelurahan Podosugih. Dengan penghasilan pas-pasan Rp100 ribu per hari, hidupnya sudah berat. Namun kali ini beban itu kian bertambah setelah dirinya ditipu oleh seseorang berinisial K (50), warga Sapuro, yang hendak membeli bambu dalam jumlah besar.
Kronologi bermula ketika K datang dan berjanji membeli bambu sebanyak dua mobil penuh. HK yang sehari-hari hanya mengandalkan keringat sebagai buruh bangunan, merasa senang karena ada rezeki tambahan. Namun, setelah satu mobil bambu diangkut, K tak pernah kembali untuk melunasi sisa pembelian.
“Harapan saya orang Sapuro itu, saudara K, bisa kembalikan bambu saya atau bayar. Karena saya sudah keluar tenaga, upah harian Rp100 ribu pun akhirnya kepotong buat nalangi ganti rugi,” tutur HK dengan mata berkaca-kaca.Senin (15/09/25).
Akibat peristiwa ini, HK menanggung kerugian hingga Rp300 ribu. Uang itu ia gunakan untuk mengganti kerugian bambu yang ditagihkan kepadanya, meski sebenarnya uang tersebut adalah hak untuk menafkahi keluarganya.
“Sudah buruh ketipu, nasib jadi bubur. Saya berharap ada keajaiban, semoga saudara K punya hati nurani untuk mengembalikan uang atau membayar bambu itu,” ucap HK dengan nada sedih.
Lebih memilukan lagi, HK mengaku harus menalangi pembayaran dengan memotong gajinya sendiri, demi menjaga nama baik di hadapan rekan-rekan pekerja.
“Saya ditagih teman-teman, malu rasanya kalau saya tidak tanggung jawab. Akhirnya gaji saya dipotong demi nama baik dan tidak enak sama mereka,” katanya lirih.
Kini, harapan HK hanya satu: agar saudara K mau datang menunaikan janji dan tidak membiarkan seorang buruh kecil kehilangan keringatnya begitu saja.
