Jembatan Gantung Impian Warga Kranggan Akhirnya Terwujud Berkat Gotong Royong TNI dan Masyarakat

Jembatan Gantung Impian Warga Kranggan Akhirnya Terwujud Berkat Gotong Royong TNI dan Masyarakat
Jembatan sepanjang 60 meter dengan lebar 1,6 meter ini dibangun secara gotong royong oleh warga bersama prajurit TNI.Sabtu (13/09/25).

PANTURA24.COM, BATANG – Penantian panjang warga Desa Kranggan, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang, akhirnya terbayar. Setelah lebih dari tiga dekade menunggu, sebuah jembatan gantung kini berdiri kokoh, menghubungkan Desa Kranggan dengan Desa Kebumen.

Bacaan Lainnya

Jembatan sepanjang 60 meter dengan lebar 1,6 meter ini dibangun secara gotong royong oleh warga bersama prajurit TNI. Keberadaannya langsung memberi dampak besar bagi kehidupan sehari-hari masyarakat.

Tokoh masyarakat setempat, Amin Azis, menyebut jembatan tersebut sebagai anugerah besar. Menurutnya, TNI tidak hanya membantu membangun dari awal, tetapi juga aktif dalam perawatan.“Bapak-bapak TNI ini bekerja dari nol sampai selesai. Bahkan saat ada kerusakan kecil akibat banjir, langsung diperbaiki. Jadi memang peduli sekali dengan masyarakat,” ujar Amin, Sabtu (13/9/2025).

Amin menuturkan, manfaat jembatan sangat terasa, terutama bagi sektor ekonomi dan pendidikan. Petani kini lebih mudah mengangkut hasil panen, pedagang keliling bisa melintas dengan sepeda motor, sementara anak-anak sekolah tak perlu lagi menyeberangi sungai.

Hal itu juga dirasakan Azmiya Husna, siswi kelas IX SMP 1 Tersono. “Sekarang jadi lebih dekat, waktunya lebih singkat. Saya biasanya naik motor sendiri lewat sini. Rasanya benar-benar lebih cepat,” tuturnya.

Kepala Dukuh Kranggan, Yahya, menjelaskan pembangunan jembatan hanya memakan waktu sekitar satu bulan. “Yang membangun adalah warga Kranggan dibantu TNI. Saat ini, jembatan gantung baru ada satu di desa kami, dan sangat penting karena menjadi jalur tembus ke Desa Kebumen,” ujarnya.

Kehadiran jembatan ini tidak hanya memudahkan mobilitas, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan. Gotong royong warga dan TNI melahirkan sebuah infrastruktur yang membawa manfaat bagi petani, pedagang, hingga pelajar.

“Ini impian sejak saya masih kecil, lebih dari 30 tahun lalu. Sekarang akhirnya terwujud. Bagi kami, jembatan ini bukan sekadar bangunan, tetapi harapan yang menjadi nyata,” tutur Amin Azis.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *