PANTURA24.COM,KOTA PEKALONGAN – Polemik dugaan macetnya pencairan tabungan anggota Koperasi yang berlebel BMT Kota Pekalongan kembali memanas. Setelah muncul pernyataan data dari BMT bahwa penyelesaian dana koperasi telah mencapai Rp27,5 miliar hingga 14 Agustus 2025, kini warga semakin gerah karena masih ada nasabah yang mengaku belum menerima haknya.
Reaksi keras datang dari sejumlah warganet di media sosial. Mereka mendukung langkah Ketua Ormas yang mengancam akan menggeruduk kantor BMT untuk memperjuangkan hak nasabah, termasuk tabungan milik almarhum keluarga mereka.
“Akun fb Zaenal Bravo Arifin: Piyeee… meh melu rak?,” tulis salah satu akun, mengisyaratkan kesiapan untuk ikut turun ke lapangan.
Nada serupa juga terlontar dari akun lain, @Rokh Mat yang menuliskan, “Digeruduk opo… diganyang mas ketua!”
Tak sedikit warganet yang menyatakan bahwa kasus serupa sudah sering terjadi di koperasi bermasalah dan meminta agar masyarakat tidak takut menyuarakan tuntutan. Akun bernama Opo mestine, ayo mas, jangan ragu. Soalnya sudah banyak kejadian yang tertipu koperasi macet!”
Sementara aku ciak ndiket Nek Wani menuliskan, “Nek wani ojo wedi, yen wedi ojo wani-wani!” (Kalau berani jangan takut, kalau takut jangan sok berani).
Bahkan akun mujiono jio langsung mengajak yang lain, “Ayo yg lain gerakane.”
Sejumlah warga menduga pihak BMT kurang transparan dan mendesak adanya titik terang agar kasus ini tidak berlarut-larut. Mereka berharap adanya langkah nyata oleh pihak berwenang untuk menyelesaikan pembayaran dan menjaga kembali kepercayaan terhadap lembaga keuangan berbasis syariah tersebut.