Kecelakaan di Wonoyoso Pekalongan, Pengendara Motor Alami Patah Tulang, Korban Minta Pihak Kepolisian Mengusut Kasus Ini

Kecelakaan di Wonoyoso Pekalongan, Pengendara Motor Alami Patah Tulang, Korban Minta Pihak Kepolisian Mengusut Kasus Ini
Foto ilustrasi

PANTURA24.COM,PEKALONGAN – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Wonoyoso, Buaran, Kabupaten Pekalongan, Jumat (19/12/2025) sekitar pukul 14.00 WIB. Peristiwa itu melibatkan sepeda motor dan sebuah mobil pribadi, tepatnya di Gang 2 Wonoyoso, dan menyisakan duka serta trauma mendalam bagi sebuah keluarga kecil.

Korban berinisial N (35) warga bligo kec buaran, yang saat itu mengendarai sepeda motor, mengalami luka berat berupa patah tulang. Dua penumpang yang dibonceng, yakni ibu korban dan anaknya, mengalami luka ringan dan syok.Menurut penuturan korban, ia melaju di lajur kiri jalan sesuai arah lalu lintas. Sejak jarak cukup jauh, mobil yang berada di belakang terlihat ragu-ragu, seolah hendak menyalip namun mengurungkan niat.

Bacaan Lainnya

Situasi itu juga disaksikan oleh ibu korban yang duduk di bagian belakang sepeda motor.Namun setibanya di lokasi kejadian, mobil tersebut kembali mencoba menyalip. Jarak yang terlalu dekat membuat spion mobil menyenggol spion sepeda motor. Benturan itu menyebabkan korban terjatuh ke arah kanan, tertindih sepeda motornya sendiri, dan terseret mobil sejauh kurang lebih dua meter.“Posisi saya lurus di lajur kiri. Mobil terlalu mepet saat menyalip,” ujar S dengan suara bergetar saat ditemui.Minggu (21/12/25).

Anak korban yang dibonceng di bagian depan sepeda motor tidak mengalami luka fisik, tetapi mengalami syok berat dan menangis histeris. Ia langsung dievakuasi oleh seorang saksi mata, penjual batagor yang berjualan tak jauh dari lokasi kejadian. Sementara itu, ibu korban hanya mengalami lecet ringan di tangan, meski masih dalam kondisi trauma.

Korban sendiri mengalami luka serius, termasuk patah tulang di bagian samping tubuh serta retak dan patah pada pergelangan kaki. Di tengah kondisi tersebut, pengemudi mobil sempat membantah dan menyatakan bahwa korbanlah yang hendak menyalip. Pernyataan itu dibantah oleh sejumlah warga dan saksi mata yang menyaksikan kejadian, yang menegaskan bahwa korban berada di lajur kiri.

Warga kemudian mendesak agar pengemudi mobil bertanggung jawab. Korban akhirnya dibawa menggunakan mobil pribadi pengemudi. Namun permintaan korban untuk dibawa ke rumah sakit guna mendapatkan pemeriksaan rontgen dan penanganan medis awal ditolak, dengan alasan kekhawatiran kasus tersebut diproses sebagai kecelakaan lalu lintas.

Korban mengaku menerima keputusan itu karena dijanjikan akan mendapatkan tanggung jawab penuh hingga sembuh. Ia kemudian dibawa ke tempat pengobatan tradisional sangkal putung. Namun hingga semalaman berada di sana, korban tidak mendapatkan penanganan medis yang memadai. Pihak pengobatan justru menyarankan agar korban menjalani rontgen terlebih dahulu.

Menahan rasa sakit yang kian parah, korban akhirnya memutuskan melakukan rontgen secara mandiri ke Klinik kota pekalongan keesokan harinya. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya patah dan retak tulang yang membutuhkan penanganan serius. Biaya pemeriksaan dan transportasi telah disampaikan kepada pihak pengemudi mobil, namun hingga kini tidak mendapatkan respons
.
“Pesan tidak dibalas, telepon tidak diangkat, padahal yang bersangkutan terlihat aktif di media sosial,” kata korban lirih.

Korban berharap aparat kepolisian, khususnya Polres Pekalongan Kota, dapat membantu mengungkap identitas dan alamat pengemudi mobil yang diketahui berasal dari wilayah Karangdowo, Kedungwuni, agar proses hukum dan tanggung jawab dapat berjalan secara adil.

“Saya hanya ingin keadilan dan pengobatan yang layak. Saya punya keluarga yang harus saya tanggung,” ujar N.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *