PANTURA24.COM,PEKALONGAN – Seorang janda yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, berinisial W (49), warga Desa Curug, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, mengaku menjadi korban penipuan yang diduga dilakukan oleh mantan mandornya sendiri. Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
Kepada awak media pada Rabu (23/07/2025), W mengungkapkan bahwa ia mengenal pelaku yang berinisial NS sejak lama. Sebelum menjadi pembantu rumah tangga, W pernah bekerja sebagai karyawan swasta di sebuah perusahaan tekstil di Pekalongan, tempat NS menjabat sebagai mandor.
“Karena kami dulu kerja bareng, saya percaya saja saat dia datang menawarkan kerjaan,” ujar W lirih.
Setelah tidak lagi bekerja tetap, W menjalani profesi sebagai penjahit borongan di rumah. Suatu hari, NS datang menawarkan kerja sama berupa pencarian tenaga kerja untuk dijahitkan, dengan iming-iming bonus bulanan untuk setiap orang yang direkrut.
Karena merasa percaya kepada NS, korban pun bersedia membantu. Bahkan, seiring waktu, NS mulai meminta tambahan modal untuk memperbesar usaha, dengan janji sistem bagi hasil.
“Dia bilang nanti bagi hasil. Saya percaya, lalu pinjam uang ke bank, jual emas, bahkan jual motor. Saya pikir mumpung ada kesempatan,” tutur W sambil menitikkan air mata.
Namun, bukan keuntungan yang didapat, W mendapati mesin jahit di rumahnya raib setelah pulang kerja. Saat ditanyakan kepada anaknya, sang anak mengaku bahwa mesin tersebut dibawa oleh NS.
“Saya langsung hubungi dia, tapi dia cuma janji mau balikin. Sampai sekarang tidak pernah dikembalikan,” ucapnya.
W mengaku telah beberapa kali mencoba menghubungi pelaku. NS berdalih sedang kesulitan ekonomi karena istrinya sakit. Namun, W merasa janggal karena mendengar kabar bahwa rumah NS justru sedang direnovasi.
“Saya hanya pembantu, orang miskin. Saya bingung harus ke mana mencari keadilan,” ujarnya sambil menangis.