Gegara KTP Hilang, Buruh Serabutan di Pekalongan ini Diburu Ormas, Ternyata ini penyebabnya

Gegara KTP Hilang, Buruh Serabutan di Pekalongan ini Diburu Ormas, Ternyata ini penyebabnya
Suratno (39) menunjukkan KTP miliknya usai didatangi tiga anggota ormas, Kamis (8/5).

PANTURA24.COM, PEKALONGAN – Perlunya bersikap hati-hati terhadap data pribadi agar tidak tersebar atau hilang ada benarnya. Di Pekalongan seorang buruh serabutan sampai harus didatangi ormas terkenal yang saat sedang ramai diperbincangkan di berbagai media sosial cuma gara-gara Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Ceritanya Suratno (39) warga Desa Sidorejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan kehilangan KTP lima tahun yang lalu. Tiba-tiba saja rumahnya didatangi tiga orang yang mengaku sebagai anggota ormas dan bermaksud menanyakan kebenaran pemilik KTP tersebut.

“Saya kaget pas hari Selasa kemarin kok didatangi tiga orang dari ormas bawa foto KTP yang pemiliknya sedang mereka cari,’ ujar Suratno kepada pantura24.com, Kamis 8 Mei 2025.

Usut punya usut, KTP miliknya yang telah hilang lima tahun lalu ditemukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, lalu digunakan untuk mendaftar sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di perusahaan kapal perikanan di Kota Pekalongan.

Setelah mendapatkan uang kasbon dari perusahaan sebesar Rp 4 juta, oknum yang dimaksud kabur dari kontrak kerja sebagai ABK. Kemudian perusahaan yang tidak mau rugi menyuruh ormas untuk mencari pelakunya.

“Sayangnya setalah tidak bisa membuktikan saya sebagai pelakunya, mereka balik menuduh seolah-olah saya bekerja sama dengan oknum tersebut. Padahal mereka yang teledor sendiri mengapa tidak teliti, jelas wajah oknumnya berbeda dengan foto KTP saya,” katanya.

Sebelum ketiga anggota ormas tersebut pergi sempat mengatakan bahwa dirinya harus siap dikroscek bila pelakunya ditemukan. Karena merasa tidak punya hubungan dengan oknum yang dituduhkan, dirinya pun menyanggupi.

“Saya sebenarnya jengkel, tidak tahu menahu urusan tersebut malah ikut dibawa-bawa dan dituduh pula seolah bekerja sama dengan pelaku,” jelas Suratno.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *